Langsung ke konten utama

Definisi (Definition) teknologi pendidikan kel 1

            DEFINISI (DEFINITION) TEKNOLOGI PENDIDIKAN
                Tugas Mata Kuliah: Teknologi Pendidikan
                  Dosen pengapu: Ismatul Maula, M.Pd

         


                            Di Susun Oleh
               

                             AIDA FITRIA
                       SEMESTER III  PAI IVC
              PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
                 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI.                                 BENGKALIS TA. 2018/2019



                            KATA PENGANTAR

    Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, dengan rahmat dan hidayah-Nya pula penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas tambahan yang diberikan kepada penulis oleh dosen mata kuliah “ Definisi (Definition Teknologi Pendidikan”.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen matakuliah Teknologi Pendidikan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua , dalam menambah wawasan khususnya bagi penulis makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.





                                         Bengkalis, 28 Februari 2019

                                                                  Penulis


                             DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN  1
     A.    Latar Belakang
     B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian Teknologi
B.  pengertian Teknologi Pendidikan
C.  pengertian Domain atau wilayah teknologi pendidikan
D.  domain atau wilayah teknologi pendidikan menurut para ahli
E.  pergeseran Istilah Educational Technology ke arah Instructional Technology
F.  tahapan Perkembangan Teknologi pendidikan
G.  perkembangan Teknologi Pendidikan
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA


                              BAB I
                         PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi adalah perkembangan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi juga sebagai alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknologi pun memasuki berbagai bidang dalam kehidupan manusia untuk meningkatkan efektifitas suatu produksi ataupun kegiatan untuk penggunanya. Dunia pendidikan pun tidak luput dari integrasi teknologi dalam rangka efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Teknologi dalam bidang pendidikan juga harus dapat dikembangkan dengan baik demi terwujudnya kehidupan bangsa yang cerdas yang tertuang dalam UUD 1945.
Teknologi merupakan salah satu pemecahan masalah dalam dunia pendidikan, karena dapat menembus batas ruang dan waktu. Integrasinya pun makin kuat pada masa globalisasi teknologi dapat menjadi sarana penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang sangat memiliki berbagai pulau yang berjauhan dan terpisah-pisah serta ragam budaya. Pemecahan masalah tersebut merupakan salah satu kepentingan dari teknologi pendidikan.
Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, tapi dikarenakan kekayaan Indonesia yang memiliki berbagai daerah hal tersebut membuat masih adanya daerah-daerah yang belum tersentuh pendidikan. Sangat diperlukan pembentukan sumber-sumber belajar agar masyarakat Indonesia yang belum terjangkau pendidikan merasakan bagaimana pembelajaran. Disinilah peran penting Teknologi Pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah antara lain :
1.        Apa yang dimaksud dengan pengertian Teknologi ?
2.        Apa yang dimaksud dengan pengertian Teknologi Pendidikan ?
3.        Apa yang dimaksud dengan pengertian Domain atau wilayah teknologi pendidikan ?
4.        Apa saja domain atau wilayah teknologi pendidikan menurut para ahli ?
5.        Bagaimana pergeseran Istilah Educational Technology ke arah Instructional Technology?
6.        Bagaimana tahapan Perkembangan Teknologi pendidikan ?
7.        Bagaimana perkembangan Teknologi Pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan 
1.  Untuk mengetahui pengertian Teknologi 
2.  Untuk mengetahui pengertian Teknologi Pendidikan 
3.  Untuk mengetahui pengertian Domain atau wilayah teknologi pendidikan 
4.  Untuk mengetahui apa saja domain atau wilayah teknologi pendidikan menurut para ahli 
5.   Untuk mengetahui pergeseran Istilah Educational Technology ke arah Instructional Technology 
6.    Untuk mengetahui tahapan Perkembangan Teknologi pendidikan 
7.    Untuk mengetahui perkembangan Teknologi Pendidikan

                            BAB II
                        PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi
    Terminologi teknologi berasal dari kata “textere” (bahasa Latin) yang artinya “to weave or construct”, menenun atau membangun. Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata “Technologia” yang menurut Webster Dictionary berarti systematetic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis. Arti lain dari Teknologi diambil dari kata Techne sebagai dasar yaitu art, skill dan science yang berarti keahlian, keterampilan, dan ilmu.
   Teknologi dapat dijadikan alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Salisbury (2002:7) mengungkapkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan yang terorganisir secara sistematis untuk penyelesaian tugas-tugas secara praktis. Praktik penggunaan teknologi akan meningkatkan nilai tambah terhadap produk ilmu pengetahuan Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik atau mesin.
   Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel.
   Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini. dan Teknologi juga dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini.
   Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer. Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.

B. Pengertian Teknologi Pendidikan
     Tumbuh dan berkembangnya suatu konsep tidak akan terlepas dari konteks dimana konsep itu akan tumbuh. Setiap konsep tentu memerlukan ’istilah’ atau ’nama’ yang diciptakan sebagai lambang untuk mengidentifikasikan konsep yang dimaksud dan untuk mengkomunikasikan gagasan yang ada didalamnya.
     Teknolgi pendidikan merupakan konsep yang kompleks. Ia dapat dikaji dari berbagai segi dan kepentingan. Teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian ilmiah senantiansa berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung dan mempengaruhinya. Hakekat teknologi pendidikan dapat dijelaskan melalui beberapa definisnya.
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai, istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran, seperti:
    Menurut pendapat Cutchal 1999, (dalam Abdul Katar Al-Ghazali : 2) definisi teknologi pendidikan atau pembelajaran merupakan penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan teori belajar dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja. Tujuan utamanya adalah pemanfaatan teknologi (soft-technology maupun hard-technology) untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja manusia.
    Sementara menurut Comission on Instructional Technology, 1970: adalah: Suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Sedangkan AECT (1972), berpendapat bahwa : Teknologi pendidikan adalah satu bidang/disiplin ilmu dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang memfokuskan diri dalam upaya memfasilitasi belajar pada manusia. Jadi obyek formal teknologi pendidikan menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar dengan cara melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar.           Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat terhadap proses secara sistematis pada seluruh sumber belajar.
Teknologi Pendidikan dikenal sebagai cara-cara yang sistemik dan sistematik dalam memecahkan masalah pembelajaran secara efektif dan efisien, di dalam definisi ini ada beberapa pengertian:
a. Teknologi Pendidikan  menawarkan berbagai cara, bukan satu cara.
b. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik (bersistem) bukan parsial, tetapi menyeluruh dan integratif dengan melibatkan semua komponen pembelajaran. Seperti uraian Suparman (2004) “bahwa suatu sistem lebih sekedar gabungan dari bagian-bagian; ia harus mempunyaitujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu atau beberapa bagian darinya.”
c. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang runtut atau sistematik, tidak acak-acakan.
d. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang terbukti efektif dan efisien, melalui uji coba dalam skala terbatas sebelum digunakan dalam skala nasional.
e. Cara-cara itu terfokus pada rangkaian interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar dalam skala luas, termasuk pengajar dan berbagai media sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya tercapai. Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar tadi. Sehingga muncullah Teknologi Pendidikan  ini sebagai sang Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah yang lebih baik.
Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar yang sangat indah. Sehingga munculah Teknologi Pendidikan  ini sebagai sang Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah yang lebih baik.

C. Pengertian Domain atau wilayah teknologi pendidikan
    Secara etimologis, domain berarti wilayah/ daerah kekuasaan atau bidang kajian/ kegiatan/ garapan yang lebih kecil, terinci dan spesifik dari lahan/ lapangan/ cakupan suatu ilmu. Adapun Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik secara faktual yang telah menjadi bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya pada sistem pendidikan dan pelatihan. Idealnya setiap teknologi pendidikan,pembelajaran terutama yang memperoleh pendidikan akademik perlu menguasai beberapa kawasan teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan sebagai Suatu proses komplex yang terintegrasi meliputi manusia,prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah itu.
    Teknologi Pendidikan dapat pula dirumuskan sebagai suatu bidang yang memiliki unsur-unsur nya adalah sebagai berikut : Suatu bidang yang berkepentingan dengan kegiatan belajar manusia. Kegiatan itu dilaksanakan secara sistematis, mencakup: identifikasi pengembangan, pengorganisasian dan penggunaan segala macam sumber belajar. Ada beberapa prinsip penerapan Teknologi Pendidikan yaitu:
1. Penerapan kawasan pemanfaatan ini disebut pemanfaatan kontekstual. Artinya pemecahan permasalahan belajar pada bidang PLB, ditelaah dengan kerangka teoretik TEP.
2. Penerapan kawasan TEP pada bidang PLB terkait erat dengan konsep PLB, istilah PLB diadopsi dari special education. Subjekmbelajar mencakup individu dengan berbagai ragam kekhususan,yang memiliki karakteristik individual. Usia subjek sasaran, mencakup intervensi anak usia dini, anak  usia sekolah, anak usia remaja, dan anak usia pasca remaja
3. Dari segi subjek garapan bidang PLB menangani intervensi kepada semua individual with special needs. Subjek garapan ini mencakup visual impairment, speech and language disorders, communication disordes, hearing impairment, developmental disabilities, motor impairment, health disorders, emotional disabilities, autism and multiple impairment.
4. Bidang PLB mengkaji secara konseptual dan praktis pendidikan bagi individu with special needs pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan. Wilayah layanan pembelajaran, mencakup layanan pembelajaran di lembaga sekolah, serta layanan pada masyarakat, dan lembaga kerja untuk anak.
5. Bentuk layanan PLB tidak terbatas pada lembaga pendidikan formal, tetapi juga lembaga layanan non-formal. Lembaga PLB menangani pendidikan inklusi, inovasi PLB, layanan masyarakat tentang anak, layanan orangtua dari anak, pengembangan pendekatan pembelajaran sesuai ragam kekhususan dan pendidikan vokasional.
6. Materi intervensi mencakup pembelajaran vokasional, pembelajaran bidang studi (untuk ABK dengan kecerdasan normal), pembelajaran program khusus, serta ketrampilan domestik dan kompetensi adaptif.
7. Sumber/alat pembelajaran mencakup pemanfaatan peralatan pembelajaran khusus, adaptasi peralatan pembelajaran anak normal, serta pemanfaatan sumber belajar lingkungan nyata sesuai ragam kekhususan, dan pemanfaatan bengkel kerja anak
.
D. Domain atau wilayah teknologi pendidikan menurut para ahli
  1. Menurut Davies (1978)
     Davies merumuskan bahwa teknologi pendidikan sesuai dengan gejala pendidikan yang di amati. Pembahasan davies juga dirangkum dari kumpulan tulisan klasik yang di sunting oleh Ely dan plomp.
     Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau kawasan teknologi pendidikan. Rumusan davies berikut meliputi pendekatan perangkat keras (hardware), pendekatan perangkat lunak (software), dan perpaduan pendekatan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut uraiannya.
a. Pendekatan perangkat keras (hardware)
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan penggunaan perangkat keras. Penggunaan perangkat keras di maksudkan agar terjadi otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan belajar mengajar. Perangkat keras digunakan untuk menyampaikan dan menyebarkan materi belajar memproduksi materi dan seterusnya. Selain itu, adanya pemanfaatan perangkat keras, dalam hal ini, menggunakan berbagai bentuk media massa seperti TV atau kaset audio, ditargetkan untuk menampung siswa dalam jumlah yang lebih besar dari biasa, dengan tidak mengurangi efisiensi proses belajar. Semua upaya harus tetap mengacu pada efektifitas pembiayaan, terutama pembiayaan yang berasal dari siswa.
b. Pendekatan Perangkat Lunak (Software)
Pada tahap ini teknologi pendidikan “meminjam” teori dari ilmu prilaku yang ditetapkan untuk mengatasi kesulitan belajar. Teori lain yang di tetapkan adalah teori instruksional. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki, memperbaharui, atau merancang situasi yang betul-betul di butuhkan oleh siswa. Penggunaan perangkat keras mesin-mesin, atau yang bersifat mekanistik sangat terbatas, berfungsi hanya sebagai bagian dari penyajian materi oleh guru.
c. Pendekatan Perpaduan Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak
Pendekatan ini menolak model terapan pengembangan sistematik sebagai satu-satunya penyelesaian masalah secara sistematik. Pendekatan perpaduan menerapkan sistem analisis dalam pendidikan dan kegiatan instruksional. Penerapan sistem analisis dianggap mampu mengurangi bias terhadap individu siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan dinamis. Selain alasan tadi pendekatan perpaduan di anggap lebih manusiawi serta integratif (terpadu) dengan kondisi  belajar mengajar sehari-hari.Kerangka pendekatan berada pada lingkup sistem (system boundary) dengan mencermati seluruh faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM). Faktor tersebut diantaranya siswa (motivasi belajar serta kemamapuan akademik), guru, lingkungan sekolah, materi atau kurikulum serta tujuan belajar.
  2. Menurut Assosiation for Educational Communication and Technology
     Skema kawasan yang diuraikan oleh AECT (1977 dan 1994) melekat satu sama lain Visualisasi kawasan dan bidang garapan menjadi satu, namun mencerminkan keduanya. Perbedaanya terletak pada cara pandang konsep kawasan terpisan dari konsep bidang garapan. Dengan demikian kawasan dibahas seiring dengan penjabaran bidang garapan.
a. Kawasan AECT 1997
Teknologi pendidikan, teknologi intruksional, sumber belajar, komponen bidang garapan : rancangan, pengembangan, evaluasi, sumber belajar, peserta didik.
Salah satu cirri khas dari bidang garapan yang di rumuskan Tim khusus AECT tahun 1977 adalah penekanan model kawasan pada usaha mengabsahkan pekerjaan yang menonjolkan “lahan” yang dapat di garap oleh para praktisi teknologi pendidikan.sebagaimana biasanya, proses belajar menjadi factor utama dalam proses belajar dan pendidikan.  Seperti telah di sebutkan sebelumnya, teknologi pendidikan di rumuskan sebagai cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan teknologi intruksional. Rumusan ini mengacu pada konsep bahwa proses intruksional menjadi bagian proses pendidikan.
b. Kawasan berdasarkan definisi teknologi pendidikan menurut AECT Definisi terbaru tahun 2008 merupakan pengembangan dari kawasan sebelumnya, dan tiap kawasan melanjutkan perkembangannya. Definisi 2008 sudah lebih spesifik karena menekankan pada studi dan etika praktek. Berikut definisi teknologi pendidikan menurut AECT 2008 “educational technology is the study and ethical practice of facilitating lerning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological process and resource” bahwa teknologi pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses serta sumber daya teknologi. Kawasannya terdiri dari : Study, Praktik etis, Memfasilitasi, Pembelajaran, Improving, Performance (meningkatkan), Appropriate (yang layak), Teknologi, Proses, Sumber.

E. Pergeseran Istilah Educational Technology ke arah Instructional Technology
    Konsep definisi teknologi pendidikan mendapatkan kajian secara terus menerus dan selalu dikritisi para ahli terutama yang tergabung dalam AECT, hal ini sesuai dengan perkembangan pendidikan termasuk pembelajaran dan yang lebih khusus kondisi dan karakteristik peserta didik serta komponen pembelajaran lainnya. AECT merumuskan definisi teknologi pendidikan versi bulan juni 2004 yang termasuk masih prematur dan dilemparkan kepada seluruh masyarakat yang terkait dengan pendidikan melalui media internet. Pernyataan yang disampaikan bahwa definisi ini merupakan pre-publication dari bab awal buku yang akan dipublikasikan AECT. Isi informasinya hanya untuk mahasiswa, studi dan reviu, dan tidak diperkenankan untuk diproduksi terlebih dahulu.
    Konsep definisi versi 2004 adalah sebagai berikut: Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek yang etis dalam memberi kemudahan belajar dan perbaikan kinerja melalui kreasi, penggunaan, dan pengelolaan proses dan sumber teknologi yang tepat. Kalau dianalisis, di dalam definisi tersebut terkandung beberapa elemen berikut
1) studi
2) praktek yang etis
3) kemudahan belajar
4) perbaikan kinerja
5) perbaikan kinerja
6) kreasi, penggunaan, dan pengelolaan
7) teknologi yang tepat
8) proses dan sumber.
    Istilah studi yang digunakan dalam definisi tersebut merujuk pada pemaknaan studi sebagai usaha untuk mengumpulkan informasi dan menganalisisnya melebihi pelaksanaan riset yang tradisional, mencakup kajian-kajian kualitatif dan kuantitatif untuk mendalami teori, kajian filsafat, pengkajian historik, pengembangan projek, kesalahan analisis, analisa sistem, dan penilaian. Studi dalam teknologi pendidikan telah berkembang terutama dalam kaitannya dengan pengembangan model pembelajaran, efektifitas kedudukan media dan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran, dam penerapan teknologi dalam perbaikan belajar. Kajian mutakhir banyak difokuskan pada penempatan posisi teori belajar, managemen informasi, dan perkembangan pemanfaatan teknologi untuk memecahkan masalah belajar yang dihadapi peserta didik. Istilah studi dalam definisi tersebut pada hakekatnya ditujukan untuk memberi kemudahan belajar dan perbaikan kinerja belajar peserta didik melalui kegiatan belajar yang memanfaatkan sumber belajar yang tepat.
     Definisi tersebut mengarahkan bahwa teknologi pendidikan memiliki praktek yang etis dalam memberikan kemudahan belajar dan perbaikan kinerja belajar peserta didik. Maksud dari praktek yang etis tersebut adalah adanya standar atau norma dalam mengkreasi atau merancang, menggunakan, dan mengelola proses pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar untuk kepentingan belajarnya peserta didik.
     Dari definisi 2004 ini tergambar bahwa adanya pergeseran gerakan teknologi pendidikan dari definisi sebelumnya yaitu bahwa teknologi pendidikan atau teknologi pembelajaran sebagai teori dan praktek, bahkan bidang kajian, menjadi studi dan praktek yang etis. Hal ini mengarahkan perlu adanya kajian-kajian yang mendalam dan lebih tepat sehingga diperoleh konsep-konsep dan praktek belajar sesuai dengan kepentingan belajar setiap individu. Namun demikian, perubahan gerakan tersebut tidak menyurutkan tujuan dari teknologi pendidikan yaitu memfasilitasi belajar dan perbaikan penampilan belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar. 
Seiring dengan kemajuan teknologi, maka proses pelaksanaan pendidikanpun mengalami pergeseran, dimana dulu seorang guru bertugas sebagai pengajar/ pemberi secara aktif, sekarang tugas guru beralih seiring dengan teknologi yang ada. Guru menjadi instructor bagi pserta didik Sehingga istilah yang dianggap lebih tepat adalah Instructional technologi. 

F. Tahapan Perkembangan Teknologi pendidikan
    Perkembangan Teknologi Pendidikan telah berlangsung dari waktu yang lama sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan manusia.
Menurut Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu Tahapan perkembangan teknologi pendidikan ini ditinjau dari perjalanan sejarah telah mengalami empat tahap perubahan atau perkembangan, hal ini dilihat dari penyajian pendidikan itu sendiri.
   Pertama adalah takkala dalam masyarakat tumbuh suatu profesi baru dalam dunia pendidikan yang disebut “guru” yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan mewakili orang tua. Dan guru inilah yang pada mulanya menerapkan teknologi pendidikan dari perangkat softwarenya yang pada masa ini masih tradisional dan sederhana. Dari peranan guru ini sehingga peranan pendidikan bergeser dari pendidikan rumah menjadi pendidikan sekolah secara formal.
   Perkembangan kedua dimulai dengan dipergunakannya bahasa tulisan di samping bahasa lisan dalam penyajian pendidikan. Pada perkembangan ini teknologi pendidikan mulai menggunakan perangkat hardwarenya meskipun masih sangat sederhana seperti alat tulis.
    Perkembangan yang ketiga terjadi dengan ditemukanya teknik percetakan yang memungkinkan diperbanyaknya bahan-bahan bacaan dalam bentuk buku-buku teks sebagai materi pendidikan, dan saat inilah teknologi pendidikan mulai dipergunakan dari segi software beserta hardwarenya semakin konkrit dan teratur.
    Perkembangan yang keempat terjadi dengan ditemukannya teknologi berikut produknya yang menghasilkan alat-alat mekanis,optis maupun elektronis sehingga teknologi pendidikan sudah memakai erangkat software dan hardware secara sempurna dan modern yang sesuai dengan kemampuan pendidik sehingga proses pendidikan semakin maju pesat seiring dengan perkembangan zaman.
     Tahapan perkembangan ini tidak memilh dari segi teknologi pendidikan software atau dari perangkat yang lain tetapi sudah memadukannya dengan sangat baik.
Adapun tahapan perkembangan berikut ini banyak membahas perkembangan teknologi pendidikan dari segi hardwarenya. Akan tetapi ini semua tergantung pada kita dalam mengambil pengertian perkembangan yang luas dari uraian berikut ini!
Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual dan alat lainnya yang dapat memberi pengalaman konkret dalam pendidikan, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan reteusi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya orangkurang memperhatikan aspek desain, pengembangan pembelajaran produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke 20 alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan digunakannya alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio visual atau audio visual aids (AVA).
    Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pendidikan, sayang sampai saat itu pengaruhnya masih terbatas pada pemilihan media saja. Faktor siswa yang menjadi komponen utama dalam proses belajar belum mendapat perhatian.
     Baru pada tahun 1960-1965 orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah laku (behaviorism theori) ajaran B.F. Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Dan pada tahun 1965-1970 pendekatan sistem (system appoach) yang berkembang saat itu mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran.Demikian tahapan perkembangan teknologi pendidikan yang dapat penulis uraikan.

M. Perkembangan Teknologi Pendidikan
    Perkembangan Teknologi Pendidikan telah berlangsung dari waktu yang lama sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan manusia.
Menurut Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnyateknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Sebagai salah satu disiplin ilmu, teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan (perkembangan) cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang menyempurnakan teknologi pendidikan setaraf dengan disiplin ilmu lainnya, yaitu dengan adanya prinsip relevansi terhadap perkembangan dan perubahan. Sebuah penelitian tentang persepsi para pakar teknologi pendidikan tentang teknologi pendidikan dilaksanakan pada tahun 2005 silam.
   Hasil dari penelitian “Perceptions and Opinions of Educational Technologists Related to Educational Technology”. (Persepsi dan Pendapat teknologi Pendidikan Terkait dengan Teknologi Pendidikan). mengungkapkan bahwa teknologi pendidikan telah mengalami perubahan sejak disiplin ilmu ini lahir. Perubahan ini secara general ditandai dengan berubahnya konsep teknologi pendidikan sebanyak dua kali dari sejak tahun 1977 (definisi AECT). Konsep tersbut dapat dipaparkan sebagai berikut:
  “Teknologi Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia”.  (AECT, 1977)
“Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi terhadap proses dan sumber belajar”.  (AECT, 1994)
“Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek ilmiah dalam memfasilitasi atau memudahkan belajar dan meningkatkan hasil dengan cara membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat) (AECT, 2004/2008)
   Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan perubahan konsep teknologi pendidikan telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan manusia.

                          BAB III
                         PENUTUP
A.  Kesimpulan
  Teknologi merupakan salah satu pemecahan masalah dalam dunia pendidikan, karena dapat menembus batas ruang dan waktu. Integrasinya pun makin kuat pada masa globalisasi teknologi dapat menjadi sarana penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang sangat memiliki berbagai pulau yang berjauhan dan terpisah-pisah serta ragam budaya. Pemecahan masalah tersebut merupakan salah satu kepentingan dari teknologi pendidikan.

  Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai, istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran
: Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek yang etis dalam memberi kemudahan belajar dan perbaikan kinerja melalui kreasi, penggunaan, dan pengelolaan proses dan sumber teknologi yang tepat. Kalau dianalisis, di dalam definisi tersebut terkandung beberapa elemen berikut
1) studi
2) praktek yang etis
3) kemudahan belajar
4) perbaikan kinerja
5) perbaikan kinerja
6) kreasi, penggunaan, dan pengelolaan
7) teknologi yang tepat
8) proses dan sumber.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang

                          Daftar Pustaka

Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.2004
Bambang Warsita. Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta), 2008.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101985031-ENDANG_RUSYANI/DESAIN_PEMBELAJARAN.pdf. 15 Oktober 2015.
http://jahurilatansamashiro.blogspot.co.id/2012/10/makalah-teknologi-pendidikan.html




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumber (Resources) teknologi pendidikan dan penerapannya pada pendidikan agama islam kel 8

     SUMBER (RESOURCES) TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN.               PENERAPANNYA PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM     Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan           DOSEN PENGAMPU: ISMATUL MAULA, M. Pd                   Disusun Oleh Kelompok :  8                  FEBRI ANDRIAN (1811170033)                     NORMAH (1811170038)                     DEWINA (1811170027)                    ERLINDA (1811170030)              NURAFILATUL LAILA (1811170042)            MUTIARA UTAMI DARMA (1811170036)                 RISMAWATI PUTRI (1811170044)                 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM           JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS 2019                           KATA PENGANTAR Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat kami selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi. Adapun pembuatan ma

Proses (processes) teknologi pendidikan dan penerapannya pada pendidikan agama islam kel 7

Proses (Processes) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan           DOSEN PENGAMPU : Ismatul Maula, M.Pd                    Di Susun Oleh Kelompok 7 :                    Eka Widiastuti (1811170028)                       Ermawati (1811170031)                    Evi Nurhidayah (1811170032)                        Mukholis (1811170036)                        Ria Fitri (1811170043)                        Rizuan (1811170045)                      Rosmiati (1811170046)                  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM            JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN     SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS                           2019                        KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat ramhat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses (Processes) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan A

Mengelola teknologi pendidikan dan menerapkan pada pendidikan agama islam kel 6

          MENGELOLALA TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN        MENERAPKAN PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM                  Disusun Oleh kelompok 6:                             AIDIL                       EKA WIDIASTUTI                           ERISTATI                         NURHAYATI                     PENDIDIKAN AGAMA ISLAM               JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN     SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENEGKALIS                             2019                         KATA PENGANTAR Asslamu’alaikum Wr. Wb. Dengan menyebut asma Allah yang Maha kasih tak pilih kasih dan Maha sayang tak pandang sayang. Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha suci. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah SAW. Penerima wahyu untuk pedoman bagi umat di zaman akhir. Ada banyak kesulitan yang penulis alami dalam penyusunan makalah ini, namun berkat ketekunan akhirnya penulis berhasil menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah