Langsung ke konten utama

Mengelola teknologi pendidikan dan menerapkan pada pendidikan agama islam kel 6

          MENGELOLALA TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
       MENERAPKAN PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



                 Disusun Oleh kelompok 6:

                            AIDIL
                      EKA WIDIASTUTI
                          ERISTATI
                        NURHAYATI



                    PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
              JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENEGKALIS
                            2019









                        KATA PENGANTAR


Asslamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut asma Allah yang Maha kasih tak pilih kasih dan Maha sayang tak pandang sayang. Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha suci. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah SAW. Penerima wahyu untuk pedoman bagi umat di zaman akhir.
Ada banyak kesulitan yang penulis alami dalam penyusunan makalah ini, namun berkat ketekunan akhirnya penulis berhasil menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis mohon dari para pembaca.
Akhirnya, penulis berharap semoga keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.





                             DAFTAR ISI

Kata pengantar 2
Daftar isi 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian teknologi pendidikan islam 6
B. konsep dasar teknologi 7
C. pengelolaan teknologi pendidikan 8
D. Penerapan teknologi pada pendidikan agama islam 12

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 18

Daftar pustaka










                                BAB I
                         PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

   Manusia terlahir ke dunia ini dibekali oleh Allah SWT dengan akal dan pikirannya sebagai cara untuk mempertahankan hidupnya. Dengan demikian lahirlah teknologi-teknologi yang pada awalnya hanya berwujud teknologi yang sederhana, kini semakin berkembang dan semakin canggih pula diciptakan oleh manusia dengan memberikan kemudahan-kemudahan sehingga semua aktivitas manusia dapat tercapai dengan mudah pula. Begitu pula dengan dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam. Jika kita melihat bagaimana histori teknologi dari zaman ke zaman mengalami berbagai perubahan dan peningkatan.            Terlebih dari pengelolaan teknologi tersebut. Bermula dari desain yang sederhana akan dikelola dengan baik yang kemudian akan menciptakan sebuah teknologi yang bermanfaat bagi duni pendidikan. Pendidikan Agama Islam yang dulu diajarkan melalui teknologi yang sederhana misalnya dengan menggunakan lembaran kulit pohon, dibatu atau dengan dedaunan, maka kini telah mencapai teknologi yang canggih yang bermanfaat bagi berlangsungnya Pendidikan Agama Islam. Hal ini bukanlah sebuah tahapan yang mudah dan cepat, namun melalui proses panjang dalam perkembangan teknologi. Dalam makalah ini akan membahas tentang pengelolaan teknologi pendidikan dan bagaimana penerapannya pada Pendidikan Agama Islam.
    Pendidikan Islam merupakan upaya untuk mencetak dan melahirkan generasi muda Islam yang sanggup menjadi pemimpin hari esok dan pemimpin teladan untuk kehidupan yang lebih baik yang sesuai dengan yang telah disyariatkan oleh syariat dan aqidah Islam. Oleh karena itu, pendidikan Islam secara paradigmatik perlu dikembangkan sesuai dengan perkembangan masa. Untuk merealisasikan upaya tersebut maka diperlukan sebuah manajemen yang proporsional dan sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Manajemen merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya adalah tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efesien. Konsep tersebut juga berlaku di sekolah yang memerlukan manajemen yang efektif dan efisien. Maka manajemen sekolah menjadi sebuah keharusan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan secara optimal, efektif dan efisien.        Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama dengan manajemen pendidikan. Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan bidang kajian manajemen pendidikan. Namun demikian, manajemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas dari pada manajemen sekolah. Dengan kata lain, manajemen sekolah merupakan bagian dari pada manajemen pendidikan, penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan, bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar (suprasistem) secara regional, nasional atau bahkan internasional.

B. Rumusan Masalah
1. apa pengertian dari teknologi pendidikan islam?
2. jelaskan konsep dasar teknologi?
3. bagaimana pengelolaan teknologi pendidikan?
4. bagaimana  Penerapan Teknologi pada Pendidikan Agama Islam?

C. Tujuan
1. mengetahui pengertian teknologi pendidikan islam.
2. mengetahui konsep dasar teknologi.
3. mengetahui cara pengelolaan teknologi pendidikan.
4. mengetahui cara penerapan teknologi pada pendidikan agama islam.








                                 BAB II
                            PEMBAHASAN

A. Pengertian teknologi pendidikan islam
   Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses  dan sumber untuk belajar”. menurut Hackbarth (1996),  Teknologi Pendidikan adalah konsep multidimensional yang meliputi:
1)  suatu proses sistematis yang melibatkan penerapan pengetahuan dalam upaya mencari solusi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah masalah belajar dan pembelajaran; 2) produk seperti buku teks, program audio, program televisi, software komputer dan lain-lain; 3) suatu profesi yang terdiri dari berbagai kategori pekerjaan; dan 4) merupakan bagian spesifik dari pendidikan. (Hackbarth, 1996 dalam Bambang Warsita, 2008: 17
   Sedangkan teknologi pembelajaran pai Mengenai masalah definisi teknologi pendidikan tidaklah berbeda dengan teknologi pembelajaran, yang mana sama – sama berharap akan lebih berhasilnya sebuah proses pendidikan atau pembelajaran. Dalam mendefinisikan teknologi pembelajaran ada beberapa pendapat diantaranya adalah:
   Yang pertama, teknologi pembelajaran adalah penerapan secara sistematik strategi dan teknik yang diambil dari konsep ilmu perilaku dan ilmu yang bersifat fisik, serta pengetahuan lain untuk keperluan pemecahan masalah pembelajaran.
    Yang kedua, teknologi pembelajaran adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
    Yang ketiga, teknologi pembelajaran adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan, metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat – alat komunikasi modern, juga tanpa alat – alat itu.
    Yang keempat, suatu cara atau suatu metode yang digunakan oleh seorang pendidik dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan baik menggunakan alat media atau disebut hardware maupun yang lebih penting dari itu yaitu software, sehingga dalam mendidik peserta didik mereka dapat menerima materi yang diberikan oleh pendidik dengan rasa senang bukan terpaksa.
    Dari beberapa definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terknologi pembelajaran PAI adalah suatu cara atau metode yang sistematis yang diharapkan nantinya peserta didik dapat menerima materi pendidikan agama islam dengan lebih baik, dengan rasa senang dan tanpa ada paksaan.
    Teknologi pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara – cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja.

B. Konsep dasar teknologi
a.  Teknik
    Teknik dapat diartikan sebagai metode untuk menampilkan cara bagaimana seseorang mengerjakan sesuatu. Terkadang kita hanya mengetahui teknik untuk mengoprasikan suatu alat, tapi tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang alat tersebut.
b  Teknologi
    Teknologi merupakan akumulasi pengetahuan masyarakat tentang bagaimana mengubah lingkuan alam dengan bantuan mesin, atau berdasarkan kearifan lokal dari masyarakat setempat. Singkat kata, tekbologi merupakan aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan manusia untuk mencapai sesuatu tujuan praktis, termasuk aplikasi metode, cara-cara, dan alat-alat fisik, seperti mesin agar dapat memecahkan masalah.
c.  Teknologi komunikasi
    merupakan penerapan prinsip-prinsip keilmuan komunikasi untuk memproduksi suatu item material bagi efektivitas dan efesiensi proses komunikasi.
d.  teknologi telekomunikasi
    telekomunikasi adalah perluasan komunikasi yang melampaui suatu jarak geografis. Telekomunikasi diciptakan untuk mengorversi komunikasi dengan teknologi yang melampau jarak, misalnya radio, telegraf, televisi, telepon, komunikasi data, dan jaringan komputer.
e.   teknologi Media
     teknologi media adalah teknologi yang berkaitan dengan media atau media itu sendiri, yang memberikan kemudahan untuk mengalihkan pesan-pesan komunikasi.
teknologi komputer
teknologi ini merupakan teknologi komunikasi baru atas perubahan cara kerja organisasi modern.
f.   Teknologi informasi
     istilah teknologi dan informasi memiliki sejumlah terminologi. Istilah ini sering digunakan dalam dunia pendidikan, dengan sebutan pendidikan teknologi, teknologi pendidikan, teknologi informasi, informasia dan teknologi komunikasi.

C.  pengelolaan teknologi pendidikan
    teknologi pendidikan mengalami perkembangan dari masa ke masa. Association for Educational Communications and Technology mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai, cabang dari teori dan praktek pendidikan yang berkepentingan dengan mendesain dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar (1963).
    Kegiatan mengelola yang sering dikenal dengan istilah managing/manajemen memiliki berbagai definisi sesuai dengan bidang kajiannya serta proses aplikasinya. Manajemen dalam arti luas memiliki arti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha–usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Stoner, 1982). Sedangkan menurut Gulick,   “Manajemen merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama yang lebih bermanfaat (1965 :14). Handoko mendefinisikan manajemen sebagai bekerja dengan orang–orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi–fungsi perencanaan, pengorganisasian, personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan (2003).
 Atas dasar berbagai definisi tersebut dapat kita ambil kesimpulan jika manajemen merupakan suatu proses kerja sama antara sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dengan melaksanakan fungsi – fungsi manajemen.
Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran dan dari peran kebanyakan para teknolog pembelajaran. Banyak teknolog pembelajaran memegang jabatan yang jelas-jelas memerlukan fungsi pengelolaan. Misalnya, seorang ahli yang bertugas sebagai ahli media pada sebuah sekolah/Perguruan Tinggi. Orang ini bertanggung jawab atas keseluruhan program pusat media tersebut. Program-program yang dilakukan oleh mereka itu dapat sangat berbeda, akan tetapi keterampilan dasar yang diperlukan untuk mengelola program tersebut tetap sama. Keterampilan yang dimaksud meliputi pengorganisasian program, supervisi personil, perencanaan, pengadministrasian dana dan fasilitas, serta pelaksanaan perubahan.
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi (Seels. & Richey, 2000:54). Kawasan pengelolaan bermula dari aministrasi pusat media, program media, dan pelayanan pemanfaatan media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan noncetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologi dalam kurikulum. Oleh karena itu, kawasan pengelolaan mencakup 4 hal yaitu:
1.      Pengelolaan Proyek
Pengelolaan Proyek meliputi: perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain dan pengembangan (Seels & Richey, 2000:55). Para pengelola proyek bertanggung jawab atas perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek yang lain. Peran pengelola proyek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman proyek dan memberi saran perubahan internal. Manajemen proyek adalah manajemen dipahami fungsi-baik dalam bidang teknologi pendidikan. “Manajemen proyek yang baik menghemat sumber daya organisasi, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kemungkinan bahwa proyek akan berhasil” (Andreadis, 2006)
Mengelola proyek adalah fungsi pengelolaan yang dipahami dalam bidang teknologi pendidikan. Manajemen proyek dipraktekkan untuk memastikan bahwa suatu proyek diskrit, dapat mencapai suatu hasil tertentu, selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan spesifikasi klien. Dalam teknologi pendidikan, mengelola proyek umumnya berkaitan dengan desain dan pengembangan bahan ajar dan sistem pembelajaran. Mengelola proyek dibutuhkan ketika produksi media dan proses pengembangan pembelajaran menjadi lebih kompleks dan dalam skala besar. Mengelola proyek akan menghasilkan manfaat seperti menghemat sumber daya organisasi,meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kemungkinan bahwa proyek akan berhasil. Rithwell dan Kazanas (1992) memberikan pendapat bahwa  pengelolaan proyek berbeda dengan pengelolaan tradisional, yaitu organisasi garis dan staff (line and staff management). Perbedaan ini dikarenakan beberapa hal yaitu :
1. Staf proyek mungkin baru, yaitu anggota tim untuk jangka pendek
2. Pengelola proyek biasanya tidak memiliki wewenang jangka panjang atas orang karena sifat tugas mereka hanya sementara
3. Pengelola proyek mempunyai wewenang kendali dan fleksibilitas yang lebih luas dari yang biasa terdapat pada organisasi garis dan staf.
    Para pengelola proyek ini bertanggung jawab atas perencanaan, penjadwalan dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek yang lain yang telah dibuat sebelumnya oleh lembaga pendidikan. Tugas lain yang harus mereka laksanakan diantaranya yaitu melakukan negoisasi, menyusun anggaran, membentuk sistem pemantauan informasi serta menilai kemajuan dalam pelaksanaan proyek. Peran pengelolaan proyek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman proyek dan memberi saran perubahan proyek kepada pihak intern.
2.        Pengelolaan Sumber
     Pengelolaan sumber mencakup perencanaan pemantauan dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber (Seels & Richey, 2000: 55). Pengelolaan sumber memiliki arti penting karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup, personel keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas dan sumber pembelajaran. Sumber pembelajaran mencakup semua teknologi yang telah dijelaskan pada kawasan pengembangan. Efektivitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan dua karakteristik penting dan pengelolaan sumber.
     Mengelola sumber daya berkaitan erat dengan pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi. Pada tahun 1994 definisi sebelumnya, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi merupakan bagian pengelolaan yang dilaksanakan oleh kawasan pengelolaan. Pada definisi terbaru tahun 2004, menyatukan pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi menjadi satu bagian dengan kegiatan mengelola sumber daya. Pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi termasuk di dalamnya kombinasi dari media dan metode penggunaan yang di gunakan untuk menyajikan informasi pembelajaran bagi siswa. Contoh dari pengelolaan sistem penyampaian adalah terselenggarakannya pendidikan jarak jauh di Universitas Terbuka.
     Mengelola sumber daya juga mencakup pengelolaan sumber teknologi informasi yang dipraktekkan untuk memastikan bahwa teknologi infrastruktur organisasi benar disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu dan tetap up to date dengan biaya yang masuk akal. Sekolah dan organisasi media center juga membutuhkan tingkat pengelolaan. Koleksi, yang merupakan komponen utama dari fasilitas, membutuhkan pemantauan terus-menerus dan perlu diperbarui. Ruang fisik yang sebenarnya harus diatur baik secara fungsional dan menarik. Sumber daya ini terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan sesuai dengan anggaran yang dimiliki oleh organisasi.

3.    Pengelolaan Kinerja Orang
    Proyek dan program apapun membutuhkan orang yang tepat untuk memastikan kesuksesan penyelesaian proyek dan program tersebut. Pengelolaan personalia memastikan bahwa ada orang dengan keterampilan yang tepat untuk melakukan pekerjaan pada waktu yang tepat dan untuk biaya terendah sesuai dengan sumber daya yang diperlukan. Manajemen efektif akan menghasilkan orang–orang yang bekerja secara efektif.                 Pengelolaan personalia dan pengelolaan proyek memiliki hubungan yang erat. Mengelola proyek akan menghasilkan orang–orang yang tepat untuk mengerjakan proyek tersebut. Menetapkan anggota tim proyek yang berkualifikasi dengan biaya serendah mungkin merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu lama. Manajemen personalia harus memastikan bahwa orang yang menangani tugas tertentu adalah orang yang tepat.
      Dalam banyak kasus, spesialis media sekolah bertanggung jawab untuk memilih staf profesional dan mengatur media center. Umumnya staf profesional bekerja terpisah dengan spesialis media sehingga dibutuhkan kegiatan pengelolaan kinerja. Sebagai manajer personalia, spesialis media harus mengidentifikasi individu yang berkualitas, mengawasi kinerja, membantu staf dalam pengembangan profesional berkelanjutan, dan memotivasi staf untuk terlibat dalam kualitas layanan.

4.    Pengelolaan Program
     Program adalah misi didorong, memiliki durasi yang lebih besar dan biasanya berisi beberapa proyek. Proyek didorong oleh spesifikasi, memiliki batas waktu terbatas dan hasil dalam satu paket, produk atau layanan. Contoh outputproyek meliputi sistem pendidikan berbasis-komputer, buku dan laporan evaluasi. Proyek memiliki karakteristik seperti biasa sebagai awal dan titik akhir tertentu, deskripsi dari hasil yang diharapkan dan spesifikasi untuk produk deliverable. (Branson, 1996, hal 303)
     Terkadang sulit untuk membedakan antara mengelola proyek dan mengelola program. Program didorong oleh misi, memiliki jangka waktu lebih lama, bersifat luas dan biasanya mengandung beberapa proyek. Proyek didorong oleh spesifikasi, memiliki batas waktu terbatas, dan menghasilkan suatu produk, kemasan, atau jasa. Mengelola proyek melibatkan usaha jangka pendek tanpa otoritas jangka panjang, sementara mengelola program merupakan usaha jangka panjang dan berkelanjutan untuk menghasilkan tujuan organisasi.
    Didalam pengelolaan program seorang manajer harus harus bisa melakukan evaluasi. Hai ini diperlukan untuk memastikan bahwa program telah terlaksana dengan baik, sesuai dengan biaya dan spesifikasi yang telah ditentukan. Melalui kegiatan evaluasi dapat diperoleh laporan kemajuan dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat implementasi pengelolaan. Dengan demikian evaluasi turut membantu dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat saat proses perencanaan selanjutnya.

D.    Penerapan Teknologi pada Pendidikan Agama Islam
     Penggunaan teknologi sangatlah bermanfaat dalam dunia pendidikan, termasuk pendidikanIslam. Karena pendidikan Islam merupakan sub sistem Pendidikan Nasional Indonesia. Perjalanan Pendidikan Islam tidak terlepas dari pasang surutnya sistem Pendidikan Nasional itu sendiri, sebagaimana tidak terlepasnya umat Islam ketika kita membicarakan nasib bangsa ini, dan bahkan Pendidikan Islam mempunyai sejarah panjang di Indonesia yang telah ikut mewarnai kehidupan bangsa ini baik masa sebelum penjajahan bahkan setelah Indonesia merdeka.
    Kecenderungan terhadap peningkatan dan pengelolaan kualitas dari dunia industri nampaknya akan menyebar ke dunia pendidikan. Jikademikian, maka hal itu akan membawa dampak pada kawasan pengelolaan.Sintesa dari difusi atau pemisahan inovasi, teknologi kinerja danpengelolaan kualitas dapat menjadi alat yang ampuh untuk perubahanorganisasi. Mengurangi hal ini akan menjadi tantangan bagi para pengelolauntuk menggunakan sumber-sumber yang ada sekarang secara lebih baik. Integrasi antar sitem informasi dan pengelolaan akan berkembang dan berpengaruh terhadap Teknologi Pembelajaran dalam pengertian bahwa pengambilan keputusan pengelolaan akan menjadi semakin bergantung pada komputerisasi informasi.
     Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah, maupun para pakar pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan tak terkecuali Pendidikan Islam sudah dilakukan sejak lama namun hasil yang dicapai belumlah maksimal. Upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan masih bersifat parsial, terkotak-kotak dan tidak komprehensif. Sehingga wajar apabila output peserta didik dari pendidikan Islam kurang memberikan hasil yang maksimal baik terhadap peserta didik, orang tua, maupun masyarakat.
    Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan ini maka teknologi pendidikan dalam pendidikan Islam juga diterapkan, agar dapat mendukung pendidikan Islam itu sendiri. Penggunanaan teknologi dalam praktek pendidikan Islam harus juga melihat situasi dan kondisi dimana teknologi pendidikan itu akan digunakan dalam praktek pendidikan Islam.
    Jangan salah mengartikan bahwa teknologi pendidikan tidak hanya berhubungan dengan peralatan teknik dan media yang dipakai dalam pendidikan, seperti: overhead, projector, televise, slide projector, audio tape, rekaman video dan sebagainya.              Teknologi pendidikan memiliki arti yang lebih luas dari penjelasan di atas, teknologi pendidikan dapat didefinisikan pengembangan, penerapan dan evaluasi sistem, teknik dan alat untuk tujuan meningkatkan proses belajar mengajar bagi manusia. Jadi dalam prakteknya teknologi pendidikan dalam pendidikan bukan hanya penggunaan alat-alat elektronik dalam pembelajaran di kelas tetapi di luar itu teknologi pendidikan juga memiliki peran penting. Misalnya dalam prakteknya teknologi pendidikan dalam pendidikan Islam, perumusan tujuan pendidikan didasarkan pada nilai-nilai keIslaman dengan memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji al-Qur’an, salat malam, saum (puasa) sunnah. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari. Proses penetapan tujuan untuk menghasilkan akhlak yang baik sampai proses untuk membentuk dan melatih akhlak tersebut merupakan proses dalam teknologi pendidikan. Dengan adanya teknologi pendidikan, akan muncul kecenderungan-kecenderungan, sebagai berikut
1.  Terjadinya arah gradual ke arah pendekatan belajar yang lebih berpusat terhadap peserta didik (student centered approach learning). Perubahan ini ditandai oleh semakin bertambahnya penggunaan media belajar yang diindividualisasikan.
2.  Pertambahan secara eksplosif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara praktis dalam semua aspek pendidikan.
     Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu sangat membantu aktifitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan prestasi belajar siswa. Pemanfaatan teknologi pendidikan sangat diperlukan dalam rangka pengembangan kemajuan pendidikan nasional. Karena penggunaan teknologi pendidikan melalui pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional dengan demikian tujuan pendidikan akan berjalan secara efektif dan efisien. Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Aplikasi yang dimaksud adalah yang tersebut di bawah ini :
1.  Teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan, maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fungsi luas, tidak hanya pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas, melainkan dapat berfungsi sebagai masukan bagi pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis, sistematis, dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Teknologi pendidikan menghilangkan, kalaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, meskipun sebenarnya dia tidak dapat menggantikan posisi guru secara mutlak. Guru mempunyai kemampuan yang terbatas dan dengan teknologi pendidikan pulalah keterbatasan itu tertolong.
3. Teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi lebih luas, lebih dari hanya sekedar interaksi guru dengan murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas. Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar, dan biasanya memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
4.  Aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peran guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak dapat menggantikan peran guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid, teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif. Adapun pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dikelompokkan ke dalam tiga fungsi, yaitu :
1)  Media Pembelajaran mandiri/klasikal, antara lain pemutaran film dan CDada interaktif, pertama, pemutaran film, guru dapat memilah jenis film yang ada yaitu film yang bersifat given artinya suatu paket judul film yang telah tersedia dan relevan dengan pembelajaran pendidikan Agama Islam.  Kedua, penggunaan CD interaktif lebih”Maju” dari pemutaran film, karena siswa dapat melakukan ”interaksi”  atau perlakuan terahdap program  yang ditawarkan pada CD, misalnya CD interaktif soal-jawab Pendidikan Agama Islam dikemas dalam bentuk permainan seperti dalam ”Who want to Be Millionare”. Madrasah/sekolah dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki koleksi film atau CD
interaktif yang terkait dengan materi Pendidikan Agama Islam interaktif yang terkait dengan materi Pendidikan Agama Islam sesuai kurikulum yang berlaku        
2)  Teknologi Informasi yang dimanfaatkan untuk alat bantu pembelajaran yaitu, pemanfaatan softwere (komputer) untuk pemeblajarn Pendidikan Agama Islam. Beberapa contoh software pendidikan yang dikelan diantaranya; Computer Assisted Instruction (CAI) yang umumnya software ini sangat baik untuk keperluan remidial. Intelligent computer assited learning (ICAL), dapat digunakan untuk material atau konsep. Computer Assisted Training (CAT), Computer Assisted Design (CAD), Computer  Assisted Media (CAM) dan sebagainya.
3)   Teknologi Informasi yang terkait sebagai sumber belajar (learning resurces) dalam bentuk internet dengan segala komponennya. Materi yang ditampilkan dalam sebauh eb yang terkait denagn pendidian Agama Islam dapat dilacak terlebih dahulu oleh guru dan dipraktekkan langsung oleh murid. Maksud pelacakan oleh guru agar materi atau informasinya relevan dengan tujuan kurikuler PAI.
    Dalam prakteknya, yakni kegiatan pembelajaran, teknologi juga dapat memberikan warna dan manfaat dalam pengembangan pendidikan agama Islam. Karena banyak varian yang digunakan baik berupa teori belajar, memilih kurikulum, memilih media dan sebagainya. Media sering dikaitkan dengan kata teknologi. Teknologi merupakan perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekadar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.
    Oleh karenanya, dalam kegiatan pembelajaran agama Islam perlu menggunakan dan memaksimalkan media pembelajaran yang dapat menunjang terhadap pengembangan pendidikan agama Islam itu sendiri. Mulai dari pendidik yang harus memahami tentang agama, materi yang disampaikan, media yang digunakan maupun lingkungan yang ada harus dapat mengembangkan pendidikan agama Islam.
    Dalam hal ini, teknologi sangatlah memberi manfaat besar, yakni mempermudah siswa dalam menerima pelajaran. Disadari atau tidak, dengan adanya teknologi atau media dalam kegiatan pembelajaran siswa akan lebih tertarik jika dibandingkan dengan tidak menggunakan teknologi atau media. Akan tetapi jika pendidik tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, semisal tidak bisa menggunakan atau gagap teknologi, maka itu akan memberi kesan tersendiri terhadap dirinya.

  Manfaat lain dari penggunaan teknologi dalam pembelajaran antara lain:
1. Media teknologi pendidikan membuat pendidikan lebih produktif.
2. Media pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah.
3. Media teknologi pendidikan dapat membuat pengajaran lebih powerful.
4. Media pendidikan dapat membuat kegiatan belajar mengajar lebih langsung.
5. Media teknologi pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih sebanding.
6. Meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan mempercepat pengetahuan (rate of learning).
7. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas.
   Beberapa komponen yang harus ada dalam pendidikan Islam, diantaranya :
1. Pendidikan dalam arti mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaninya, pikiran-pikirannya maupun terhadap ketajaman dan kelembutan hati nuraninya.
2. Islam dalam arti yang seluas-luasnya sebagai bahan utama dan materi yang amat luas untuk diajarkan kepada semua manusia baik secara formal sebagai anak didik maupun pandangan universal bahwa semua manusia adalah murid yang tidak berhenti untuk belajar sepanjang kehidupannya.
3. Sumber ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan As-Sunah,
    ajaran-ajaran Ilahi yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta suri tauladan Nabi Muhammad SAW yang luar biasa sebagai Nabi dan Rasul yang dijaga perilaku oleh Allah SWT sehingga terhindar dari kesalahan.




                                BAB III
                              PENUTUP

A. Kesimpulan
    Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses  dan sumber untuk belajar. Sedangkan teknologi pembelajaran pai Mengenai masalah definisi teknologi pendidikan tidaklah berbeda dengan teknologi pembelajaran, yang mana sama – sama berharap akan lebih berhasilnya sebuah proses pendidikan atau pembelajaran.
     Konsep dasar teknologi adalah Teknik, Teknologi, Teknologi komunikasi, teknologi telekomunikasi, teknologi Media, teknologi komputer, Teknologi informasi. Kegiatan mengelola yang sering dikenal dengan istilah managing/manajemen Manajemen dalam arti luas memiliki arti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha–usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Stoner, 1982). Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi (Seels. & Richey, 2000:54).
     Kawasan pengelolaan teknologi pendidikan yang meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi dalam penerapannya pada Pendidikan Agama Islam harus sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam pendidikan Islam terutama pengelolaan tersebut harus dari sumber yang baik, bermanfaat bagi seluruh aspek lembaga pendidikan Islam dan tentunya akan melahirkan anak didik yang berkualitas baik dari segi intelegensi dan spiritualnya sehingga membawa kebaikan bagi kehidupan bermasyarakat.









                          DAFTAR PUSTAKA

Uno,B,Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution. 2008. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arif AM, Mohammad. 2010. Teknologi Pendidikan. Kediri: STAIN Kediri Press
Liliweri, Alo. sosiologi dan komunikasi organisasi, Jakarta:Bumi Aksara
A, Januszewski dan M.Molenda. 2008. Educational Technology. London : Lawrence Elbraum Associates
Eels, B dan  Richey, R. 1994. Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya, Jakarta:
Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta.
Basri, Hasan. Filsafat Pendidikan Islam. 2009. Bandung :Pustaka Setia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumber (Resources) teknologi pendidikan dan penerapannya pada pendidikan agama islam kel 8

     SUMBER (RESOURCES) TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN.               PENERAPANNYA PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM     Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan           DOSEN PENGAMPU: ISMATUL MAULA, M. Pd                   Disusun Oleh Kelompok :  8                  FEBRI ANDRIAN (1811170033)                     NORMAH (1811170038)                     DEWINA (1811170027)                    ERLINDA (1811170030)              NURAFILATUL LAILA (1811170042)            MUTIARA UTAMI DARMA (1811170036)                 RISMAWATI PUTRI (1811170044)                 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM           JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS 2019                           KATA PENGANTAR Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat kami selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi. Adapun pembuatan ma

Proses (processes) teknologi pendidikan dan penerapannya pada pendidikan agama islam kel 7

Proses (Processes) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan           DOSEN PENGAMPU : Ismatul Maula, M.Pd                    Di Susun Oleh Kelompok 7 :                    Eka Widiastuti (1811170028)                       Ermawati (1811170031)                    Evi Nurhidayah (1811170032)                        Mukholis (1811170036)                        Ria Fitri (1811170043)                        Rizuan (1811170045)                      Rosmiati (1811170046)                  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM            JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN     SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS                           2019                        KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat ramhat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses (Processes) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan A